
Tanaman
lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas
pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk
dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agroindustri. Hal tersebut
mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti sangat
sesuai untuk budidaya tanaman lidah buaya
Lidah buaya mempunyai
kandungan nutrisi cukup lengkap antara lain vitamin, mineral, asam amino
dan enzim. Banyak kelebihan dan potensi sebagai bahan pangan karena
semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan. Bagian-bagian lidah buaya
yang digunakan antara lain daun dapat digunakan langsung maupun dalam
bentuk ekstrak. Getah daun yang berwarna kuning dan rasanya pahit
digunakan untuk penyembuhan luka.
Gel bersifat mendinginkan, mudah
rusak karena mengandung zat aktif dan enzim maka gel sangat sensitif
terhadap suhu, udara dan cahaya serta sangat mudah teroksidasi sehingga
berubah warna menjadi kuning hingga coklat.
Potensi ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan namun sampai saat
ini belum termanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil penelitian
tanaman lidah buaya mempunyai begitu banyak manfaat untuk kesehatan,
maka penggunaan lidah buaya yang semakin bervariasi akan meningkatkan
nilai ekonomi dan selera konsumen terhadap lidah buaya. Salah satu
pengolahan dengan membuat makanan yang diminati yaitu mengolahnya
menjadi es krim lidah buaya.
Es krim merupakan sejenis makanan semi
padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran
susu, lemak hewani atau nabati, gula dan dengan atau tanpa bahan makanan
lain. Permasalahan yang sering timbul pada proses pembuatan es krim
adalah kecepatan melelehnya yang relatif cepat. Oleh karena itu perlu
adanya usaha untuk mencapai kondisi kecepatan leleh yang sesuai dengan
kualitas es krim. Untuk meningkatkan kualitas es krim lidah buaya
ditambahkan bahan penstabil, pembentuk gel (gelling agents) atau bahan
pengental yang banyak dimanfaatkan dalam industri makanan.
Menurut
Dedi Fardiaz, seorang anggota Indonesian Food Technologist Association,
pembentukan gel adalah suatu fenomena penggabungan atau pengikatan
silang rantai-rantai polimer sehingga terbentuk suatu jala tiga dimensi
bersambungan. Selanjutnya jala ini menangkap air di dalamnya dan
membentuk struktur yang kuat dan kaku. Pembentukan gel diharapkan dapat
memperlambat melelehnya es krim.
Dalam penelitian ini dicoba dengan
menambahkan gelling agents yang berfungsi sebagai stabilisator. Faktor
penting dalam pembuatan es krim adalah penambahan susu, skim dan gula.
Bentuk olahan es krim lidah buaya diharapkan disukai oleh konsumen dari
semua golongan usia sebagai salah satu alternatif camilan yang
menyehatkan.
Dalam pembuatan es krim ini peneliti menggunakan bahan
baku lidah buaya segar, susu sapi segar dan menggunakan bahan tambahan
yaitu gelling agents. Gelling agent yang peneliti gunakan sebagai
ujicoba terdiri dari Carboxymethil celullose (CMC) yang berfungsi untuk
memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih halus
dan untuk mencegah terjadinya retrogradasi, gum arab yang dimanfaatkan
untuk mengontrol kristal es dan glaze, untuk menstabilkan emulsi dan
memantapkan flavor (cita rasa) dan Na-alginat yang digunakan sebagai
stabilisator emulsi, stabilisator es krim dan produk susu.
Peneliti
memilih menggunakan ketiga jenis gelling agents tersebut karena
ketiganya merupakan fraksi yang mampu membentuk gel, mempunyai kelarutan
tinggi dalam air dingin dan berfungsi sebagai senyawa peningkat daya
suspensi larutan (stabilizer) atau menstabilkan emulsi, memperbaiki
tekstur es krim
Setelah dilakukan perlakuan (baca:analisis) didapatkan hasil sebagai berikut:
Total Gula
Konsentrasi
gelling agents yang ditambahkan terhitung sebagai gula total sehingga
makin tinggi konsentrasi gelling agents yang ditambahkan, maka gula
total yang terukur juga semakin tinggi. Kecenderungan gula total
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi gelling agents. Hal ini
disebakan oleh, kandungan karbohidrat sehingga penambahan gelling agents
akan menambah pula total gula yang terkandung pada es krim.
Jika
dibandingkan dengan Es krim yang beredar di pasaran yaitu Walls memiliki
total gula sebesar 78,09%, sedangkan es krim lidah buaya yang
dihasilkan perlakuan jenis dan konsentrasi gelling agents CMC (0,1%;
0,3%; 0,5%) dan gum arab (0,3%; 0,5%) mengandung total gula antara
71,79% - 90,31%, berarti sudah memenuhi standar.
Kadar Lemak
Semakin tinggi konsentrasi gelling agents yang ditambahkan maka akan
meningkatkan kadar lemak es krim karena gelling agents mengandung kadar
lemak yang berbeda-beda. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI, 1995),
lemak yang terkandung dalam es krim yaitu minimal 5%, sedangkan es krim
yang beredar dipasaran (Walls) memiliki kadar lemak sebesar 6,52%. Pada
perlakuan jenis gelling agents gum arab mengandung lemak sebesar 5,89
% sehingga sudah sesuai dengan SNI.
Waktu Leleh
Penambahan
konsentrasi gelling agents yang tinggi maka akan menambah waktu
pelelehan pada es krim. Hal ini sesuai dengan pendapat Champbell and
Marshall (1975), penambahan konsentrasi stabilizer yang tinggi akan
menyebabkan pelelehan yang lambat. Selain konsentrasi stabilizer,
emulsifier, bahan-bahan serta kondisi pemrosesan dan kondisi penyimpanan
juga mempengaruhi waktu leleh.
Apabila dibandingkan dengan es krim
yang beredar di pasaran yaitu Walls memiliki kecepatan leleh 40,36
menit/g, es krim lidah buaya yang dihasilkan mempunyai kecepatan leleh
lebih cepat yaitu sebesar 25,51 menit/g (perlakuan konsentrasi gelling
agents 0,5%).
Aroma
Pada aroma es krim lidah buaya akibat
perlakuan jenis dan konsentrasi gelling agents berkisar antara 2,29
sampai 2,58 yang berada pada kisaran tidak langu. Hal ini disebabkan
penggunaan konsentrasi gelling agents antara 0,1% sampai 0,5% relatif
sedikit (minim) mempengaruhi aroma es krim lidah buaya secara
keseluruhan. Gelling agents mempunyai peranan sebagai pelindung,
pengontrol tekstur serta daya ikat terhadap senyawa-senyawa penyebab
aroma dari lidah buaya.
Tekstur
Pengaruh konsentrasi gelling
agents berbeda nyata terhadap tekstur es krim lidah buaya. Semakin
banyak konsentrasi yang ditambahkan tekstur es krim lidah buaya semakin
lembut.
Dari hasil ujicoba yang dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa
Kombinasi perlakuan terbaik gelling agents CMC dengan konsentrasi 0,5%
menghasilkan kualitas es krim lidah buaya terbaik, dengan karakteristik
total gula 90,31%; kadar lemak 4,23 %; total padatan 32,80%; waktu
leleh 25,65 menit/g; viskositas 7,18 dPas; overrun 8,29%; skor
kenampakan 3,13 (cukup menarik); skor aroma 2,33 (tidak langu) dan skor
tekstur 3,60 (cukup lembut).
Data diolah oleh: Muhammad Zakiya
Biodata Penelitian
Judul
penelitian: Pembuatan es krim lidah buaya (aloe chinensis) dengan
penambahan gelling agents (kajian jenis dan konsentrasi gelling agents)
Nama Peneliti : Titik Sundari
Fakultas/jurusan: Fakultas Pertanian/ Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Pembimbing: Ir. Elfi Anis Saati, M.P. dan Ir.Warkoyo, M.P.
Tahun Penelitian: 2009
http://bestari.umm.ac.id/index.php/iptek/195-ice-cream-nikmat-nan-sehat